Thursday, November 10, 2016

Tujuan, Motif, dan Pesan Cerita Dalam Novel “Keputusan Cinta”

Yang terjadi ...
Sebenarnya sampai tahap ini aku mengalami konflik batin sendiri. Lha lucu juga, padahal harusnya aku menjabarkan konfilk yang bisa menghidupkan karakter cerita lebih berkesan. Konflik lebih dipertajam, dibuat kusut, lebih dibuat fokus. Ini akibat kecenderunganku menjadi impulsif. Apa yang dibenak, itu yang ingin kurealisasikan. Tentu ini untuk hal yang sifatnya positif, ya.

Aku sudah punya tiga karakter yang mendesakku menjadikan mereka kisah utuh dalam novel yang kuharapkan menjadi “impian terwujud nyata”. Mereka adalah kakak beradik Nora dan Lely, dan satu cowok bernama Andre. Mereka kebetulan karakter-karakter keren. Lebih mudah menceritakan kehebatan mereka, sampai-sampai aku lupa kalau mereka karakter yang pernah mengalami trauma masa lalu, punya titik lemah dalam kehidupan maupun kepribadian mereka. So what?

Tentang Nora
Kucoba mendengarkan penuturan si Nora, deh. Dia itu ternyata ingin meyakinkan diri kalau Andre memang belahan jiwanya. Duh itu peran terbesar dalam kehidupan seseorang, hayo ngaku siapa yang nggak setuju? Jadi jelas sudah, Nora ingin dalam satu titik momen yang tepat, membuat keputusan, “Yes, I do.” Dan itu yang ingin dilakukan Nora untuk orang yang sangat tepat, paling tepat, yang terbaik untuk dirinya. Ok?

Dia sangat ingin bersama Andre sekali dan selamanya. Sederhana? Kedengarannya secara teori begitu. Praktiknya? Duh, banyak nanya deh. Aku bingung nih jawabnya dari mana. Ikuti saja dulu alur ceritanya kelak kalau Nora sudah mengungkapkan kisahnya secara utuh.


Bagaimana dengan Lely, adik Nora?
Nah, ini seru karena sejak balita Lely ingin selalu bisa mengalahkan Nora. Dia ingin menjadi sosok yang lebih cerdas, lebih cantik, lebih disayang orang tua dan teman-teman. Eits, tunggu! Lely punya teman-teman sendiri, yang belum tentu teman-temannya Nora. Lha iyalah. Tapi memang pernah ada orang naksir Nora, Lely cuek. Akhirnya cowok itu malah beralih perhatiannya ke Lely karena entah bagaimana mereka dipertemukan, dan sering pula. Gitu lho.

Lely ingin membuktikan bahwa meskipun dia terlahir belakangan, lebih muda usianya dibanding kakak, namun dia memang gadis hebat luar dalam. Lha mana bisa kita mengintervensi obsesinya itu, bro dan sis. Biarin saja deh, itulah pergulatan hidup seseorang yang terlahir sebagai anak kedua. Meski begitu, dia tetap sayang sama kakak, lho. Hanya dalam keseharian ada saja yang membuat Lely nggak percaya diri secara internal, ya itu bawaan orok soal ingin menjadi yang terbaik dalam keluarga dan lingkungannya.

Lely pernah meraung-raung di depan Mama dan kakak, karena nilainya rapornya di sekolah kurang satu poin. Itu membuat Lely terpuruk merasa dilupakan orang-orang sekelilingnya. Semua menyalami kakak, memuji kakak atas kejuaraannya di sekolah sebagai siswa terbaik di sekolah. Lely kecil ingin menebus kekalahan itu, yang ternyata secara tidak sadar terbawa sampai kakak beradik Nora-Lely beranjak dewasa. Kebayang kan, yang namanya obsesi yang tertanam bertahun-tahun sehingga menjadi semacam tujuan hidup? Duh.


Andre si Gemini
Andre punya banyak hal yang membuat dia punya banyak “pandangan” dalam memilih cewek idaman. Nyatanya? Hidup tidak segamblang melihat air hujan jatuh di atas selembar daun! Lebay? Ya memang begitu, mau ngomong gimana lagi. Itu sebabnya Andre ingin menjadikan Nora sebagai seseorang yang teristimewa dalam hidupnya. Tantangannya tidak mudah. Kepo? Tunggu saja kisah selanjutnya.

Kehidupan yang lumayan kering di lingkungan keluarganya, orang tuanya yang tampak kurang mesra satu sama lain, meskipun mereka bisa disebut keluarga yang utuh dari masa ke masa, membuat Andre ingin mengubah pengalaman ini dengan memilih Nora yang dicintainya. Dia bayangkan Nora bukan seperti mama-nya yang sulit mengungkapkan bentuk kasih sayang pada keluarga – papa dan dirinya sendiri.


Begitulah sejauh ini yang kuketahui tentang Nora, Lely, dan Andre. Tampaknya kisah ini akan mengungkapkan rona dan warna, pernik dan mozaik tentang persaingan kakak beradik, dan juga perjuangan seorang insan mendapatkan dan menentukan titik balik kehidupannya dalam cinta yang dipilihnya. | @Indria Salim -- 11 November 2016

#blogtobook

6 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih, Salam.
      *) Kemarin sudah saya jawab kok hilang ya. :-)

      Delete
  2. Aduh... Kenapa mesti bersaing sih? Udah sama-sama cantik *gemes* ��

    ReplyDelete
  3. Biar jadi cerita, kalau rukun damai nanti cuma jadi jurnal :-) Terima kasih, Mbak Yas.

    ReplyDelete
  4. Cinta segitiga antara kakak adik.? Hmmm... boleh juga tuh.. Kerenlah..

    ReplyDelete
  5. Cinta segitiga antara kakak adik.? Hmmm... boleh juga tuh.. Kerenlah..

    ReplyDelete